METROTIMUR.COM – Rapat koordinasi khusus yang diselenggarakan oleh Pemkot Makassar di hotel Sheraton, Jalan Landak Baru, Rabu (08/02/17) berlangsung alot, 9 Kelompok pemaparan saling memaparkan visi dan misinya, Kelompok pendapatan yang di Ketuai oleh Kepala Bappenda Irwan Rusfiadi Adnan memaparkan Smart Tuoch dan Smart Tax di hadapan Walikota Makassar, Wakil Walikota dan Sekretaris Daerah.
Kepala BPD Makassar Irwan Rusfiadi Adnan membuka presentasinya dengan memperkenalkan Smart Touch, dan Smart Tax sebagai jurus pamungkas agar pendapatan Pemkot Makassar mencapai target yang ditetapkan.
Smart Touch dikatakan Irwan, menempatkan pemerintah dan masyarakat sebagi subyek perputaran ekonomi di Makassar. “Ada enam bagian dalam Smart Touch ini,” sebut Irwan.
Bagian pertama, efektifitas pelaksanaan kegiatan yang menunjang pelayanan administrasi pengelolaan pendapatan, dan keuangan daerah secara optimal. Cara ini, jelas Irwan memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam transaksi pajak yang dibayarkan ke kas pemerintah kota beserta kemudahan dalam pengelolaannya dari sisi administrasi.
Bagian kedua, peningkatan kualitas perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan pendapatan dan keuangan daerah. Ketiga, KISS (Kordinasi, Integrasi, Simplikasi, dan Sinkronisasi). Keempat, peningkatan kapasitas dan pengembangan SDM.
Kelima, optimalisasi pemanfaatan sumber pendapatan dan penguatan kelembagaan pendapatan daerah. Pada bagian ini, BPD bersama SKPD terkait
memaksimalkan seluruh potensi pendapatan yang dapat diraup oleh pemerintah kota. Potensi pendapatan yang selama ini cenderung tak terjamah akan mulai digarap oleh dinas terkait.
Bagian keenam, laskar peduli pajak. Keberadaan laskar peduli pajak patut diwaspadai oleh mereka yang selama ini doyan mangkir dari kewajibannya membayar pajak, utamanya bagi para pemilik usaha. Pemkot Makassar tak akan sungkan mencabut izin usaha dari perusahaan yang terbukti membandel.
Strategi kedua yang akan diterapkan oleh BPD adalah Smart Tax yang menerapkan pengadaan atau pemeliharaan sistem aplikasi online terpadu.
“Potensi pendapatan Makassar sangat besar dan itu harus kita maksimalkan,” kata Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto usai pemaparan kelompok 10.
Ada tiga jenis pendapatan bagi Pemkot Makassar. Dana yang berasal dari PAD (Pendapatan Asli Daerah) diantaranya berupa pajak daerah, dan retribusi daerah. Dana perimbangan diantaranya bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Sumber pendapatan yang ketiga berasal dari pendapatan daerah lainnya yang sah seperti dana hibah, dan dana darurat.
Dari ketiga jenis pendapatan itu, tahun 2017, Pemkot Makassar memproyeksikan jumlah pendapatannya sekira Rp 3.9 Triliun. Potensi pendapatan yang selama ini belum terkelola secara mapatok akan di tingkatkan di tahun 2017 agar target yang di patok dapat tercapai.
