POLITIK

Bercermin Dari Sejarah Buruk 2018, Acil : Saya Kader PPP Tidak Tertarik ke Appi – ARB

MAKASSAR, METROTIMUR.COM – Wakil Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Makassar, Andi Yasin Iskandar yang juga merangkap sebagai Bendahara AMK (Angkatan Muda Ka’bah) Sulawesi Selatan pasang badan untuk Danny – Fatma di Pilkada Makassar 2020.

Diketahui, PPP pada Pilkada 2018 mengusung paslon Appi – Cicu namun tumbang pada perlawanan Kolom Kosong. Pada pilkada 2020 ini PPP kembali mengusung menantu Aksa Mahmud, yakni Munafri Aripuddin (Appi) yang berpasangan dengan Abdul Rahman Bando.

Menurut Andi Yasin Iskandar sapaanya Acil, dirinya tetap akan berseberangan dengan Partainya, seperti pada Pilkada 2018. Alasan Acil meninggalkan perintah partainya dan kembali memilih mendukung Danny – Fatma dikarenakan, Danny – Fatma punya sejarah perjalanan baik dari sisi politik maupun dalam membangun kota Makassar dan PPP ada pengalaman buruk dengan Appi di Pilkada Makassar 2018.

“Saya memilih setia sama pak DP dan ibu Fatma, kenapa..?, pak DP jelas tujuannya dan kinerjanya untuk kota Makassar dan dirasakan oleh masyarakat Makassar. Sementara untuk ibu Fatma kita punya perjalanan politik yang indah, dimana saat itu Ibu Fatma bersama Pberhasil duduk di DPR RI, jadi jelas siapa yang layak saya dukung, dan ini hak konstitusi saya, apalagi pengalaman buruk PPP bersama Appi itu jadi sejarah di Pilkada di Indonesia, “ ungkap Acil, senin (31/8/2020).

Nah, pengalaman politik di 2018 kemarin pada pilkada Makassar, seharusnya menjadi pembelajaran buat PPP itu sendiri, tentu saya sebagai kader tidak ingin terjerumus dalam situasi yang seharusnya tidak terulang lagi, yakni PPP harus tumbang disetiap Pilkada di Makassar.

“Pilkada 2018 kemarin harusnya jadi cermin buat saya pribadi dan sebagai kader PPP, masa tidak ada perubahan strategi dalam memenangkan pertarungan di Pilkada Makassar. Nah, partai itu panggung konstitusi bukan panggung kepentingan kelompok. Kalau masih bertahan dengan pola lama, itu namanya tidak berkembang dan terkesan tidak ingin membesarkan nama baik partai di tengah – tengah masyarakat, “ kata Acil.

Terkait soal sanksi partai terhadap dirinya karena mendukung Danny – Fatma, Acil menegaskan, bahwa dirinya sudah memikirkan secara matang, kalaupun kata Acil, partai akan memberikan sanksi, ia legowo, yang terpenting pilihannya mendukung Danny – Fatma sesuai dengan kata hati dan fakta yang dia lihat dan rasakan saat Danny Pomanto menjadi Wali Kota Makassar pada tahun 2014 – 2019.

“Itu hak Partai ketika ingin memberikan konsekuensi. Saya kader PPP pro terhadap kepentingan rakyat bukan kepada kepentingan kelompok – kelompok tertentu. Sekali lagi saya kader PPP dan saya mendukung Danny – Fatma, “ kunci Acil. (ri)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HEADLINE NEWS

To Top