MAKASSAR, METROTIMUR — Badan Narkoba dan Narkotika (BNN) Wilayah Kota Makassar, melakukan Inspeksi mendadak (Sidak) di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Makassar, Senin (9/5/16). Sejumlah Legislator DPRD Makassar melakukan tes urin di ruang Komisi A DPRD Makassar.
Meskipun jadwal BNK Makassar hanya diperuntukkan untuk melakukan sidak di Komisi A saja, tetapi anggota komisi lain ikut pula melakukan tes urin. BNK Makassar memilih Komisi A karena adanya informasi jika ada legsilator yang terindikasi zat aditif.
Sekretaris Badan Narkotika Kota (BNK) Makassar, Ahdi Abidin Malik mengatakan bahwa sejumlah anggota legislator yang telah melakukan tes urin melalui sidak BNK Makassar semua negative tak ada kontaminasi terhadap zat berbahaya tersebut, dari hasil BNK hanya penggunaan obat yang berasal dari resep dokter saja.
“Kita melakukan sidak ini sesuai dengan peraturan dan Pak Walipun sudah merestui, kita sengaja memilih komisi A sebagi contoh kepada komisi lainnya dan ada beberapa legislator sudah melakukan tes dan hasilnya negative semua,”ungkapnya, Senin (9/5/16)
Ahdi Abidin Malik menjelaskan sidak yang dilakukannya ialah hanya sebatas pembinaan saja, jika ada temuan penggunaan narkoba yang sebualan kebawah akan di teruskan ke Kepolisian untuk melakukan tes selain tes urin.
Adapun legislator Makassar yang melakukan tes urin untuk Komisi A diantaranya, Abdul Wahab Tahir, Susuman Halim, Rudianto Lallo, Mesakh Raymond Rantepadang, Mustafa Alwi, Haslinda, Sangkala Saddiko, Jufri Pabe, Abdi Asmara. Sementara itu dari komisi lainnya ialah, Sampar Syarif Anggota Komsi B, Mario David komisi D dan Fasruddin Rusli dan Andi Pahlevi komisi C.
Ketua Komisi A DPRD Makassar, Abdul Wahab Tahir mengapresiasi atas tindakan yang dilakukan oleh BNK Makassar, hal tersebut merupakan tugas dan amanah yang dilakukan oleh BNK dalam mencegah serta menanggulangi penggunaan oabat terlarang, meskipun iapun merasa heran dan kaget karena disidak oleh BNK Kota Makassa. Hal tersebut tak menjadi persoalan karena legislator fraksi Golkar ini yakin tak ada satupun anggota komisinya yang menggunakan obat-obatan tanpa resep dokter.
“Kita apresiasi atas tindakan yang dilakukan oleh BNK Makassar, meskipun kita kaget disidak pertama kali, tapi saya yakin anggota komisi saya tidak ada yang terindikasi obat-obatan terlarang,”ujarnya. (and)