Makassar, metrotimur.com – Bunda PAUD Kota Makassar Indira Yusuf Ismail terus berupaya mendorong kualitas pendidikan. Dalam berbagai kesempatan Indira meminta berbagai pihak untuk turut bersinergi dalam memajukan sekolah di Makassar.
Upaya tersebut turut dilakukan Indira kepada pihak Yayasan Gaya Celebes mitra Unicef dan Forum Kajian Cinta Alquran Kota Makassar yang mengunjunginya dalam rangka audiensi di kediamannya, Selasa (30/05/2023).
Kepada pihak UNICEF, Indira meminta agar mereka bisa menyusun program-program kolaborasi yang dapat meningkatkan kualitas SDM sekolah. Sebab selain infrastruktur, Indira menilai membangun sekolah berstandar internasional perlu guru dan program pembelajaran berkualitas.
Olehnya, diperlukan sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak. Apalagi masalah pendidikan telah menjadi prioritas Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto sejak awal kepemimpinannya.
“Ada Unicef, tentu saya Bunda PAUD berharap kita dapat bersinergi, saling bantu-bantu, Unicef bantu apa gitu. Minimal satu sekolah tiap kecamatan jadi nanti ada 15 sekolah yang berstandar internasional, memang lama prosesnya tapi ini adalah semangat dan harapan,” ujar Indira.
Adapun kunjungan pihak Unicef yakni meminta kesediaan Indira selaku Bunda PAUD untuk menghadiri wisuda imunisasi sebanyak 222 siswa dari 11 sekolah intervensi Kota Makassar.
Kendati demikian, pihak Unicef merespon positif permintaan Bunda Paud. Kedepannya, kata pihak Unicef, mereka akan berupaya mewujudkan program pendidikan SDM.
“Keinginan kita semua Bunda, Unicef untuk urusan pendidikan kami siap mensupport untuk itu, nanti kami adakan program-program,” tutur Menejer Program Yayasan Gaya Celebes mitra Unicef Rahmat Nursyam.
Sementara kepada FKCA, Indira meminta agar para pengurus turut menyusun program kolaborasi dalam rangka edukasi Al Qur’an kepada siswa di sekolah.
“Harusnya program mengaji seperti ini ada baiknya di sekolah, pendidikan agama bukan cuma mata pelajaran saja. Siswa juga harus pintar mengaji, wajib,” katanya.
Apalagi, kata Indira, saat ini tidak semua sekolah mengadakan program edukasi Al Qur’an kepada siswanya ditengah padatnya jam sekolah.
“Kalau pulang sekolah sore, mereka capekmi, kalau tidak dipaksa orang tua kadang susah mau belajar,” katanya.
Indira menilai selama ini forum-forum keagamaan di Makassar lebih condong memberi edukasi Al Qur’an pada orang tua namun mengesampingkan edukasi tersebut kepada siswa sebagai generasi pelanjut.(*)