Makassar, metrotimur.com – Petahana Wali Kota Makassar, Danny Pomanto meski berlatarbelakang sebagai profesional, ternyata sangat menghargai yang namanya etika politik, sombere yang menjadi program unggulan Walikota Makassar , menjadi momentum impelementasinya di bulan Ramdhan dalam menjalin silaturahim.
Hal ini dibuktikan saat DPW PDIP Sulsel menggelar acara Buka Puasa Bersama di jalan Bawakaraeng, Kamis, (7/6/2016). Dimana pada kesempatan itu Danny bersua dengan salah satu kandidat calon Wali kota dari partai Nasdem, Rahmatika Dewi atau yang akrap disapa dengan Cicu.
Dikesempatan itu, Danny dan Cicu terlihat akrab dan sesekali berbincang sambil tertawa lepas
Ditanya soal apakah dirinya bisa saja berpasangan dengan Cicu di Pilwalkot, Danny mengaku dalam politik semua kemungkinan itu bisa terjadi. Termasuk berpasangan dengan siapa pun pada Pilwalkot 2018 mendatang.
“Politik itu, tidak ada yang tak mungkin, Semua bisa terjadi, tetapi untuk sementara biarlah kami fokus kerja untuk rakyat, kami ini berdua diberi amanah oleh rakyat, jadi yang menjadi pokok tugas kami untuk saat ini adalah kepentingan rakyat “ucap Danny.
Kendati dinamika politik makin seru jelang Pilkada ini. Menurutnya, persahabatan dan persaudaraan tetap jalan dan harus dijaga dengan baik dengan siapapun tanpa membeda bedakan satu dengan yang lain.
“Kita aman-aman saja semua meski dinamika politik makin meningkat. Apalagi di bulan ramadan ini adalah bulan yang penuh berkah dan pemersatu kita semua, sekarang kita fokus kerja untuk rakyat, dan kita bersyukur kota Makassar selalu dalam kondisi yang kondusif “jelas Danny.
Saat di komfirmasi terkait dengan partai politik yang bakal menjadi pengusungnya, Danny mengaku semua parpol akan dirangkul.
“Kalau saya semua parpol saya jadikan sahabat, kita sama – sama bekerja untuk rakyat dan itu “jelasnya.
Usai menghadiri acara Bukber tersebut. Saat beranjak keluar dari pintu sekretariat DPW PDIP Sulsel. Danny langsung disambut dengan teriakan “Oppoki” Wali Kota.
“Oppoki Pa Danny, Oppoki.. Wali Kota ta. “teriak warga yang menunggu di pinggir jalan.
