MAKASSAR, Metrotimur.com– Ikatan Guru Indonesia (IGI) Luwu Timur akan menyelenggarakan Diklat PTK, Minggu (13/11/2016), setelah sebelumnya IGI Luwu Timur (Lutim) juga menyelenggarakan diklat pembuatan komik pembelajaran berbasis IT di Sorowako.
Diklat ini mendapat respon luar biasa dari guru-guru di Luwu Timur, betapa tidak, diklat-diklat guru yang diselenggarakan IGI ibarat oase ditengah padang pasir. IGI memang berkomitmen penuh mendorong peningkatan mutu guru dengan berbagai cara. Seminar, diklat, simposium, workshop, kelas maya, vicon dan lainnya pun dilakukan.
Saya tau sekali apa yang dilakukan IGI justru dihambat oleh mereka-mereka yang sesungguhnya punya tugas mengembangkan kompetensi guru tapi berpuluh-puluh tahun hanya berdiam diri. Adalah ketua PGRI Tomoni Luwu Timur yang menyebarkan pesan pendek ke seluruh guru-guru di kecamatan Tomoni Luwu Timur dan menghimbau guru-guru ber-NIP dan guru-guru honorer agar tak mengikuti kegiatan-kegiatan peningkatan mutu guru yang diselenggarakan oleh IGI (Ikatan Guru Indonesia) sepeti dalam gambar.
“Jika guru dilarang mengikuti kegiatan IGI, lalu dimana mereka meningkatkan kompetensinya, jika teman-teman PGRI tidak bisa melakukan peningkatan mutu guru, mohon agar jangan menjadi penghambat peningkatan mutu guru” kata Ridwan Syam, Ketua IGI Luwu Timur.
Ridwan pun meminta guru untuk tidak mempedulikan himbauan tak rasional itu dan tetap berkonsentrasi untuk peningkatan kompetensinya yang akan terus dibantu oleh Ikatan Guru Indonesia.
“Jika ada guru yang terancan, segera laporkan ke IGI, kami akan memperjuangkan bapak dan ibu karena IGI ini organisasi resmi pemerintah, bukan organisasi ilegal, bukan organisasi liar dan bukan organisasi tanpa bentuk” kata Muhamamd Ramli Rahim, Ketua Umum Pengurus Pusat IGI.
“Saya meminta Pengurus IGI Wilayah Sulsel agar menindak lanjuti hal ini, jika perlu, tindakan ketua PGRI Tomoni ini agar dilaporkan ke kepolisian sebagai bentuk upaya menghambat peningkatan kompetensi guru dan menghalang-halangi kegiatan yang diselenggarakan oleh organisasi resmi dan sah dimata pemerintah” sambungnya ketum IGI yang akrab disapa MRR.(Rls)