METROTIMUR.COM – Sejumlah driver Grab di Makassar melakukan aksi mogok kerja (Offline) pada Kamis (16/02/17).
Aksi mogok kerja ini di lakukan oleh Driver Grab lantaran kecewa kepada pihak Perusahaan Grab karena banyak program-program yang tidak Pro kepada driver dan hanya menguntungkan pihak perusahaan saja
Mereka menuntut agar pihak Perusahaan Grab mengembalikan skema yang tidak ada pemotongan 30% dan 10 % seperti sekarang ini , GRAB Makassar hanya Aplikasi Online tidak boleh memiliki driver hilangkan individualisme karena tidak ada badan hukumnya.
“Kami juga mendapat informasi bahwa Vendor akan di lebur padahal mitra sangat butuh vendor , sehingga haruslah vendor di perhatikan oleh pihak Grabcar di Makassar, karena Grab besar di Makassar berkat vendor yang merekrut driver sehingga Grab bisa berjalan eksis sampai saat ini,” kata salah satu driver yang enggan di sebutkan namanya
“Dengan aksi ini kami harap Grab tahu bahwa kami mitra harus didengarkan jangan memutuskan sepihak karena ini mobil kami bukan mobil Grab,” tambahnya.
Lebih jauh ia memaparkan, “Perkumpulan Mitra Grab merasa kecewa lantaran Grab secara sepihak juga memutuskan penambahan potongan terhadap pendapatan Mitra Driver. Grab juga merekrut driver sendiri padahal ijin Grab hanya aplikasi online dan harusnya melalui Vendor, driver Grab sudah berjumlah ratusan driver padahal tidak punya ijin tertulis merekrut driver. Grab juga secara sepihak menurunkan tarif semata-mata demi persaingan bisnis namun mengorbankan mitranya untuk itu kami berharap perusahaan Grab bisa mendengar keluhan para Driver.
Salah satu konsumen Grab di Makassar sangat menyayangkan adanya aksi offline ini karena sangat mempengaruhi aktifitas para pengguna grab, “maumiki naik apa ini ? na Grab mogok semua di Makassar , padahal saya hampir setiap hari menggunakan jasa Grab”, keluh Risna salah satu konsumen langganan Driver Grab Makassar. (*)
Sumber : koranmakassaronline