MAKASSAR,METROTIMUR.COM– Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI), Muhammad Ramli Rahim menyangkan atas tanggapan Plt Ketua PB PGRI, Unifa Rosyidi yang menanggapi protes Organisasi Guru lainnya yakni Persatuan Guru NU (Pergunu) terhadap peringatan Hari Guru Nasional (HGN) yang akan dipusatkan di Sentul 26 dan 27 November 2016.
“Dibeberapa media, Plt Ketua PB PGRI menanggapi protes yang diajukan kawan -kawan Organisasi Guru lainnya yang dimotori PERGUNU soal HGN dengan kepongahan, seolah-olah Organisasi Guru selain PGRI tak punya kekuatan dan tak punya kemampuan menghadirkan guru dalam ajang HGN,”terangnya melalui via Whatsapp Celuller, Senin (14/11/16).
Lanjut dia mengungkapkan, bahwa IGI sanggup menghadirkan guru yang betul-betul guru, bukan dosen, bukan pejabat pemerintah dan juga tentunya bukan hanya pemerhati pendidikan untuk hadir di Sentul jika hanya itu yang menjadi acuannya.
“Unifa seolah-olah ingin mengatakan, pemerintah tak akan mampu berbuat banyak tanpa PGRI karena hanya PGRI yang sangggup menghadirkan 10.000 guru di Sentul nanti. Dalam kesempatan ini, kami menyampaikan agar PGRI tak perlu pongah dengan massa besar,”ungkapnya.
“Dalam Audiance kami dengan Mendikbud Muhadjir Effendy, Jumat 28 Oktober 2016 lalu yang juga dihadiri Sekjen kemendikbud kami sampaikan bahwa IGI sanggup menghadirkan 20.000 guru di Sentul dan kami yakin mereka datang karena hati. Jadi pernyataan ibu Plt Ketua PB PGRI sangat tidak beralasan. Apalagi selama ini PB PGRI mendatangkan orang dengan cara memotong gaji guru atau menggunakan anggaran negara,”tambahnya.
IGI tegaskan, tak harus menggunakan anggaran negara jika seandainya HGN dipisahkan dengan HUT PGRI dan PGRI menarik diri dari HGN. IGI Bersama-sama dengan Organisasi guru lainnya sangat yakin, angka 10.000 guru bukanlah pekerjaan sulit.(*)