MAKASSAR, METROTIMUR.COM – Virus Pandemi Covid-19 telah melahirkan kegamangan tata kelola penanganan di hampir semua daerah. Melonjaknya kasus korban Covid-19 memaksa pimpinan daerah mengambil kebijakan demi keselamatan masyarakat. Tak terkecuali di Daerah Makassar.
Hal tersebut disampaikan oleh Ibnu Hajar, salah satu Dosen UIN Makassar yang juga merupakan ketua Ikatan Pemuda Tarbiyah Islamiyah sulsel.
Menurut Hajar sapaan akrabnya, situasi hari ini penanganan covid 19 masih menjadi fokus hampir di seluruh indonesia bahkan di dunia, beragam cara atau program dilaksanakan untuk mengantar masyarakatnya untuk keluar dari situasi pandemi Covid 19.
Seperti di Kota Makassar, Pemerintah Kota Makassar dibawah kendali Walikota Danny Pomanto dan wakilnya Fatmawati Rusdi yang mengetahui kondisi sosial masyarakatnya mengambil kebijakan dengan menurunkan 10 Ribu tim detektor dan 5 Ribu relawan tenaga Kesehatan. Merekrut 10 ribu tim detector dan 5 ribu relawan tenaga kesehatan, ini sebagai bentuk kepercayaan kita terhadap tenaga kesehatan yang ada di Kota Makassar.
“Seluruh relawan tenaga kesehatan yang diturunkan untuk menangani Covid-19 ini rata-rata dari alumni kesehatan kampus yang ada di Makassar. Kita harus percaya sama mereka dan terkhusus pada pemerintah Kota Makassar, bahwa Covid-19 ini bisa kita atasi bersama, ” Kata Ibnu Hajar, selasa (12/7/2021).
Lanjut, Sebelum tim detektor Covid-19 diturunkan, Pemerintah Kota Makassar memiliki persiapan yang matang dan tidak asal tunjuk, akan tetapi memiliki proses yang tetap mengacu kepada aturan yang arahnya adalah menghadirkan tenaga Kesehatan yang profesional.
“Saya pikir Pemerintah Kota yang paham kondisi warganya kondisi kotanya, tau apa yang harus dilakukan dalam membenahi mencarikan solusi untuk masyarakat atau permasalahan yang dihadapi yaitu pandemic covid 19 yang semakin mengganas dan tidak ada habisnya, ” ungkapnya.
Nah, Apa yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Makassar tak lain adalah melindungi dan menyelematkan warganya dari Covid 19. Dengan semboyan “Peduliki salama’ki” tafsirnya adalah menghadirkan kesadaran ditengah-tengah masyarakat akan penting menjaga Kesehatan jiwa dan raga kita bersama.
“Ini adalah niat baik Pemerintah Kota Makassar keselamatan dan sehat Bersama, ” kata Hajar.
Ibnu Hajar, Tenaga nakes dan tim Detector telah terjun ke warga tak perlu dirisaukan lagi, kenapa? Karena telah dibekali ilmu pengetahuan tentang dunia medis mareka tau dan sangat paham tugas untuk bekerja secara profesional mereka untuk melindungi dan menjaga warga masyarakat kota makassar dari Covid 19.
Oleh karena itu, menurut saya tidak usah dipersoalkan tenaga tim detector dalam menjalankan tugas, yang wilayah kerjanya dimulai dari tingkat RT/RW se-kota Makassar untuk mengantisipasi lonjakan Covid 19, toh juga tujuannya sangat mulia untuk melindungi dan menyelematkan warga dari bahaya covid 19, para tenaga nakes ini juga kan tidak perlu diragukan kemampuannya dalam hal medis alumni dari perguruan tinggi besar dan kredibel.
“Ini adalah tugas dan pekerjaan pemerintah kota makassar. Stop nyinyir apa lagi menyebarkan berita Hoax, karena hal tersebut akan mengganggu kondisi psikologi masyarakat Kota Makassar. Mari jaga kesehatan Iman dan Imun kita demi keselamatan kita semua, ” tutup Ibnu Hajar. (ron).