METROTIMUR– Setelah lantang menyuarakan pentingnya pembentukan Holding Company BUMN Energi dan mendorong pemerintah agar menjadikan PT. Pertamina diberi peran maksimal dalam penguasaan dan pengusahaan energi nasional, kini Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtar Tompo meminta kepada segenap pihak untuk bekerjasama mengawasi spekulan bisnis dan mafia minyak yang memanfaatkan teknologi untuk mencuri atau mengurangi hak konsumen dalam setiap transaksi pembelian minyak.
Salah satu kasus yang baru diketahui adalah terbongkarnya kecurangan yang ditemukan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) Jl Veteran, Rempoa, Tangerang Selatan. Ada oknum SPBU mengurangi takaran bahan bakar dengan sistem remote. “Banyak SPBU curang yang mungkin masyarakat umum tidak tahu. Saat ini ada yang sudah terbongkar modusnya. Bukan tidak mungkin di tempat lain juga demikian,” tandas Anggota Fraksi Partai Hanura ini.
“Pertamina harus meningkatkan pengawasan. Bagaimana mungkin Pertamina bisa bersaing dengan perusahaan migas kelas dunia, jika mekanisme pengawasan internal saja masih kecolongan. Pemeriksaan berkala tiap enam bulan kerjasama dengan Kepolisian dan Balai Metrologi (UPTD) untuk diukur. Alat-alat tersebut harus ditera ulang. Pengecekan ini harus random, terus menerus secara berkala,” tandas legislator asal Sulawesi Selatan ini.
“Polisi harus berperan aktif. Jangan sekadar percaya dengan logo PASTI PAS, yang jadi jargon Pertamina. Kasus yang ditemukan di Tangerang Selatan ini juga punya sticker dan logo besar PASTI PAS yang terpasang dengan jelas,” pungkasnya.
“Saat ini mafia ada dimana-mana. Kita semua perlu waspada. Kejadian tersebut akan mengurangi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Pertamina sebagai kebanggaan negara dalam penyaluran BBM. Juga menjadi tantangan tersendiri bagi kami yg mendorong PT. Pertamina diberikan ruang yang lebih besar dlm pengelolaan energi nasional,” tegas Mukhtar.(dik)