METROTIMUR – Wali kota Makassar Moh. Ramdhan ‘Danny’ Pomanto mengaku terkesan dengan film Lion yang diangkat dari kisah nyata Saroo Brierley.
Menurutnya Film yang diputar pada Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) 2017 yang diselenggarakan Konsulat Jenderal (Konjen) Australia di XXI Trans Studio Makassar, (28/1), adalah kisah anak lorong yang sangat menginspirasi.
“Ini adalah kisah yang sangat inspiratif, mengisahkan perjuangan ‘anak lorong’ yang memiliki keinginan keras dan tidak pernah menyerah hingga berhasil mencapai tujuan, menemukan rumah asalnya,” ucapnya.
Bagi Danny, hal ini merupakan kebanggaan besar bagi Makassar. Film Lion yang dibintangi Dev Patel, Rooney Mara, dan Nocole Kidman ini merupakan film berkelas internasional.
Danny berharap film tersebut bisa ikut meramaikan Makassar Eight Festival and Forum (F8) yang menjadi ajang festival internasional tahunan di Makassar.
Saroo Brierley (36), sebagai penulis buku yang mengangkat kisah nyata kehidupannya turut hadir dalam pemutaran film ini. Ia setuju disebut anak lorong karena memang masa kecilnya ia tinggal di lorong-lorong pemukiman di sebuah desa kecil di India Utara.
Ia pun menggelar sesi tanya jawab sekaitan film yang diadopsi dari buku yang ditulisnya, A Long Way Home.
Film ini menceritakan kisah Saroo kecil, ketika ia lima tahun dan tersesat di Kalkuta, ribuan kilometer dari rumahnya. Dia melewati berbagai tantangan sebelum diadopsi oleh satu pasangan Australia. Dua puluh lima tahun kemudian, dia mencoba mencari keluarganya yang hilang dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi Google Earth.
Sementara itu, Konjen Australia di Makassar, Richard Mathews menyampaikan FSAI ini baru pertama kalinya dilakukan di Makassar.
“Kebetulan ini baru pertama kali kita lakukan di Makassar. Melalui film ini kita mencoba mencari tempat hubungan perfilman Australia – Indonesia sekaligus mencontohkan kreatifitas perfilman di kedua negeri kita,” ucapnya. (*/Ron)
