NEWS

Ortu Siswa Keberatan Kepsek SMPN 19 Makassar Dianggap Pungli

MAKASSAR, METROTIMUR– Beredarnya issu tak sedap dugaan pungli terhadap Kepala sekolah, salah seorang Orang tua (Ortu) siswa Erni (40) Kompleks UMI, Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala terpaksa mendatangi Kepala Sekolah SMP Negri 19 Makassar, guna meluruskan dugaan tersebut, sumbangan yang diberikan kepada pihak sekolah itu murni keikhlasan dan sukarela. Bahkan, sumbangannya Rp 2,5 juta telah dikembalikan pihak Sekolah kepada dirinya.

“Awalnya saya kaget ketika Kepala Sekolah SMP 19 Makassar mengembalikan uang sumbangan yang saya berikan kepada sekolah untuk keperluan sekolah anak saya, dan itu juga, saya lakukan karena anak saya mengeluhkan kalau setiap musim hujan sekolahnya banjir, karena saya melihat memang ada aktifitas penimbunan maka saya berinisiatif untuk memberikan bantuan dalam bentuk uang Rp 2,5 juta, sumbangan itu permintaan suami saya juga, di mana suami saya juga adalah seorang pendidik di salah satu Univesitas di Makassar,”ungkap Erni, Senin (17/10/16).

Lanjut Erni, dihadapan Kepsek SMP 19 dia menjelaskan, bahwa dirinya tak mengetahui terkait dengan adanya oknum yang mengetahui soal sumbangan itu. Bahkan, menurutnya uang yang dikembalikan kepsek melalui perantara itu sudah tak sesuai jumlah yang disumbangkan.

“Saya juga tidak tahu dari mana oknum tersebut mendapat info kalau saya telah menyumbang di sekolah anak saya. Karena setahu saya, saya tidak pernah berbicara kepada siapapun atau orang lain, tiba – tiba Kepsek kembalikan uang saya dala amplop melalui oknum tersebut sambil menulis kata “Terimah kasih atas bantuanya” tetapi uang tersebut sudah tidak utuh lagi,” ujar Erni.

Sementara itu, Kepsek SMP 19, Kasim menegaskan, bahwa sumbangan orang tua siswa yang dikembalikan sebesar Rp 2,5 juta, sudah sesuai dengan total sumbangan yang diserahkan melalui oknum perantaranya. Kasim pun mengatakan, dirinya tidak pernah meminta bantuan dengan menentukan nominal apalagi memaksa kepada orangtua siswa untuk menyumbang.

“Ketika anak ibu Erni itu mendaftar di SMP 19 tahun ajaran baru ini, anaknya lulus di sekolah kami, pada saat pengembalian formulir saya sempat mengatakan kepada ibu Erni, apa kira-kira yang bisa kita bantukan ke sekolah anak kita, itupun saya merujuk juga ke Perwali 54 tahun 2014 tentang Sumbangan sukarela, Lalu ibu Erni mengatakan insya Allah pak Kepsek saya akan bantu sekolahta apalagi anak saya sudah dua yang bersekolah di SMP 19, Wajar kalau kita saling membantu demi anak-anak kita,”kutip Kasim.

Lanjut Kasim menjelaskan, namun setelah memberikan sumbangannya, beberapa hari kemudian ada oknum datang mengaku sebagai keluarga Orang tua siswa yang menuduh dirinya melakukan pungli.

“Saya kaget kenapa saya dikatakan pungli, sementara orang tua siswa yang ingin menyumbang secara sukarela, bahkan sebelumnya saya sudah jelaskan tentang Perwali No 54 Tahun 2014 tentang sumbang sukarela, dan saya juga tidak pernah menetapkan angka, dan akhirnya saya kembalikan, meskipun sumbangan ibu Erni saya sudah belikan tanah timbunan untuk lahan sekolah yang sering di genangi air, namun Ibu Erni juga tidak tau kalau ada orang yang datang mengatakan kalau itu pungli, bahkan ibu Erni merasa malu kalau gara-gara sumbangan sukarelanya, lalu Kepsek di katakan pungli,”tambah Kasim.

Setelah dipertemukan semua pihak, uang yang di kembalikan oleh Kepsek SMP 19 memang Rp 2,5 juta, tetapi oknum tersebut yang telah mengambil sebagian isi didalam amplop dengan total Rp 1 juta, hal itu di benarkan oleh salah seorang teman oknum yang juga dibagikan kepadanya sebesar Rp250 ribu.

Penulis: Nugrah

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top