METROPOLITAN

Peduli Penanganan Masalah Perempuan dan Anak, Menteri Yohanna Kunjungi Makassar

METROTIMUR– Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Prof Dr Yohanna S. Yembise dipastikan tiba di Makassar hari ini, (11/05/16), Pukul 17.00 Wita di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.

Kehadirannya di Makassar dalam rangkaian kunjungan kerja penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan, dan anak setelah Bengkulu, Ternate, dan Papua.

“Saya akan ke Makassar,“ kata Yohana melalui sambungan langsung jarak jauh ke Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BPPPA) Kota Makassar, sehari setelah Jm (32) membunuh anak kandungnya Mohammad Ali di kampung Bulu – Bulu, Kelurahan Kapasa,Tamalanrea.

Kemarin tim khusus gerak cepat Kementerian PPPA tiba di Makassar, mereka langsung ke lapangan untuk memastikan sejauh mana penanganan Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Makassar.

Tim ini diketuai Kepala Bagian Pengaduan Masyarakat Kementerian PPPA, Sudarmadji, SE., berserta tiga anggota lainnya. “Saya sudah dari tempat kejadian dan rumah tempat pengasuhan almarhum anak kita Ali,” katanya, Rabu (11/5/16)

Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BPPPA) Makassar, Tenri A. Palallo langsung memberikan ucapan selamat atas kerja mandiri tersebut.

Tenri berpendapat dengan upaya turun langsung ke lapangan, tentu informasi yang didapatkan lebih menyeluruh, termasuk upaya P2TP2A Makassar di sana. Tenri dan tim sudah melakukan pendampingan untuk ibu korban dan upaya pertolongan sosial terhadap rumah tinggal nenek Mohammad Ali di Jl. Kapasa II.

Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB, Andi Murlina Muallim menyebutkan kunjungan menteri mengindikasikan perhatian pemerintah sangat tinggi terhadap maraknya masalah kekerasan di seluruh Indonesia.

Karena itu, Makassar ini lain dari kasus yang terjadi di provinsi lain. Dalam rentang 10 bulan, dua kasus sama, anak-anak meregang nyawa di tangan ayah kandungnya.

Rapat yang digelar di ruang kerja BPP dan KB Provinsi Sulsel membahas teknis tentang kunjungan empat jam ini. Sekretaris BPPKB, Suciati Sapta Margani menyebutkan kunjungan menteri diatur sedemikan rupa agar waktu tepat dan memastikan lokasi yang dikunjungi membawa perbaikan untuk upaya perlindungan perempuan dan anak .

Diakui terdapat 2.585 kasus se – Sulsel tahun 2015, khusus Makassar, 816 kasus. Untuk 2016, Makassar telah menerima 40 aduan untuk KDRT (perempuan dan anak). Khusus untuk anak 20. Untuk mengantisipasi agar kasus ini dapat tertangani dengan baik, tahun ini Makassar menyewa rumah khusus untuk kantor P2TP2A, di Jalan Maizonette, Hertasning.

Kedua, menyediakan fasilitas untuk Forum Anak Makassar (FAM), dan shelter untuk rumah anak.
Khusus Makassar, P2TP2A berjejaring dengan 25 lembaga, NGOS, Ormas, dan tahun ini akan dioptimalkan peran – peran stake holder dan pengembangan potensi anak sebagai pelapor dan pelopor.(and)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HEADLINE NEWS

To Top