NEWS

Pemkot Makassar – ADB Komitmen Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat

Makassar, metrotimur.com – Pemerintah kota Makassar – ADB (ASEAN Development Bank) dan Monash University berkomitmen meningkatkan kualitas hidup masyarakat bidang kesehatan dan lingkungan.

Hal itu terungkap saat pertemuan antara Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto bersama Technical Advisor (Urban) IRM Mr Vijay Padmanabhan, dan Head of Architecture Monash University Mr Diego Ramirez di Ruang Sipakalebbi, Balaikota, Rabu, 5 April 2017.

Monash University memenangkan kompetisi program peningkatan kualitas hidup masyarakat di bidang kesehatan dan lingkungan yang didanai oleh ADB bersama pemerintah Swis. Monash University memilih Makassar sebagai kota pertama implementasi dari program itu.

RISE (Revitalising Informal Settlements and their Environments) adalah pendekatan yang digunakan Monash University untuk menerapkan program peningkatan kualitas hidup masyarakat di bidang kesehatan dan lingkungan di kawasan kumuh.

Pendekatan ini memungkinkan penyediaan infrastruktur berbasis masyarakat dengan peningkatan kesehatan dan lingkungan serta ekonomi sehingga masyarakat bisa meningkatkan kualitas hidupnya.

“Monash University memilih Makassar karena pemimpinnya sangat terbuka terhadap program – program peningkatan kualitas hidup masyarakat,” kata Mr Vijay Padmanabhan.

Konsep RISE yang ditawarkan Monash University dan ADB dapat disinergikan dengan program Longgar dan BULo Pemkot Makassar. Ada 12 titik pemukiman kumuh yang menjadi kandidat implementasi konsep RISE, salah satunya yang dinilai paling visible akan dipilih mewakili 11 titik lainnya.

“Di pemukiman kumuh yang terpilih nantinya dilakukan penataan sehingga lebih sehat. Lingkungannya dilengkapi dengan sanitasi, fasilitas air bersih, kebun untuk menanam sayuran atau tanaman bernilai ekonomi lainnya,” jelas Head of Architecture Monash University Mr Diego Ramirez.

Konsep yang ditawarkan ADB dan Monash University disambut antusias oleh Wali Kota Danny. Ia menginstruksikan lurah dari 12 titik lokasi pemukiman kumuh yang akan disurvei untuk melengkapi data yang dibutuhkan.

Dinas terkait seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Penataan Ruang, serta Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman turut berkontribusi bagi kesuksesan program ini.

“Program ini sangat menarik karena terintegrasi dengan program nasional target 100 – 0 – 100 (100% akses air minum, 0% kawasan permukiman kumuh, dan 100% akses sanitasi layak) juga dapat mendukung program Longgar dan BULo,” semangat Danny.

Implementasi konsep RISE di Makassar akan memberikan contoh ke dunia bagi implementasi program serupa di kota – kota lainnya di dunia, salah satunya Virginia.(*)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HEADLINE NEWS

To Top