Ia katakan pekerja atau buruh menjadi bagian penting masyarakat dan pertumbuhan ekonomi di Makassar.

Olehnya, keberpihakannya terhadap buruh menjadi hal yang otomatis dan berkesinambungan ada.

Apalagi secara data, orang nomor satu di Makassar ini mengungkapkan pekerja formal saja sudah ada sekira 300 ribu orang belum informal yang mana jumlahnya setengah dari kota ini.

Dia mengungkapkan Pemkot Makassar selalu siap dalam mengakomodasi kepentingan kaum buruh atau kaum pekerja.

Sekretaris May Day Expo Yani Mariyani mengatakan event May Day tahun ini rencananya diselenggarakan April hingga Mei, nanti.

Rangkaian kegiatannya dimulai dengan agenda Dialog Ketenagakerjaan pada 12 April. Lalu, ada Ramadan May Day Expo; Pasar Murah, Talk Show, Donor Darah, Vaksinasi dan Door Prize dan hiburan, pada 16 April yang digelar di Karebosi.

Ketiga, Ramah Tamah atau Gala Dinner yang dilaksanakan di Hotel Gammara.

“Puncaknya sebenarnya di Pasar Murah karena pihaknya akan menghadirkan sekira 1.000-an pekerja se-Makassar.

Makanya kita meminta dukungan Wali Kota untuk bisa hadir dan ikut memeriahkan event May Day 2023, ini,” kata Yani usai audiensi dengan Wali Kota Danny Pomanto di kediaman Wali Kota, Jl Amirullah, Jumat, (31/03/2023).

Secara umum, jelas dia, tujuan event ini sebagai upaya menyamakan persepsi di antara tiga unsur yakni, Pekerja, Pemerintah dan Pengusaha.

“Iklim di dalam tiga unsur ini harus kondusif karena merupakan satu kesatuan dalam peringatan ini. Olehnya, kami dari LKS Tripartit dan Dewan Pengupahan yang juga dibantu oleh serikat pekerja, pemerintah dan pengusaha bermaksud menyatukan itu,” ungkapnya.

Dia berharap kedepannya bisa terus berkolaborasi dalam segala hal termasuk dalam produk hukum yang dikeluarkan oleh Pemkot Makassar.

“Harapannya juga tidak hanya berpihak kepada buruh, tetapi juga pengusaha, pemerintah jadi semua elemen harus merasakan manfaatnya,” harapnya.(*)