MAKASSAR, METROTIMUR.COM – Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan “Danny” Pomanto melakukan Shalat khusuf (Shalat Gerhana) berjamaah di Roof top Kediaman pribadinya, Rabu (26/5/21).
Shalat berjamaah ini dihadiri oleh beberapa kepala SKPD terkait, serta yang lainnya melakukan shalat khusuf tersebut di masjid-masjid yang terletak dekat dari dikediaman masing-masing.
Sebelum melaksanakan shalat khusuf yang dipimpin oleh Ustadz Syaibani Mujiono. Danny melaksanakan shalat maghrib dan isya terlebih dahulu.
Serta para jamaah mendapatkan tata cara shalat gerhana yang dipaparkan oleh Ustadz, Akrama Hatta, LC, MA.
Kata Danny, shalat gerhana ini berbeda dari shalat gerhana yang digelarnya 5 tahun lalu.
Akibat pandemi, akhirnya shalat berjamaah di gelar secara terbatas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Alhamdulillah hari ini ada dua peristiwa penting yang kita peringati. Blood moon bersamaan dengan hari Waisak. Diruang terbuka ini kita shalat khusuf meskipun terbatas. Coba tidak pandemi kita gelar di Anjungan atau di Karebosi,” ujarnya.
Danny juga meminta para jamaah usai shalat khusuf untuk mendoakan Kota Makassar agar bisa pulih virus covid 19.
“Hari ini kasus covid 19 di Makassar sedikit meningkat. Capai di angka 43 orang. Kita harus kerjasama dan mendoakan Kota Makassar agar Makassar bisa segera bebas dari Covid 19,” sebutnya.
Jika angka positif covid 19 terus bertambah maka Danny akan segera bertindak. Ia membentuk tim “Covid Hunter” yang akan dilaunching Jumat 28 Mei 2021.
Covid Hunter ini didalamnya terdapat tenaga kesehatan, dokter dan kerjasama TNI Polri. Mereka bertugas “memburu” para pasien suspect dan mentracing sekitarnya.
“Jadi kita tandai rumahnya dengan tulisan rumah ini dalam pengawasan pemerintah kota. Setelah itu kita test semua tempat ngopinya, kantornya dan tetangga-tetangganya. Jadi hati-hatiki. Kalau positif pasti saya akan lock down kantor dan tempat ngopi yang tidak taat prokes,” paparnya.
Danny berharap langkah yang diambilnya dapat menekan angka penyebaran covid 19 di Makassar. Agar pemulihan ekonomi dan adaptasi sosial di Kota Makassar bisa segera dijalankan tanpa adanya virus yang menggangu. (*).