MAKASSAR, METROTIMUR.COM – Pendaftaran untuk masuk sekolah melalui jalur sonasi untuk masuk SMA sangat dinilai sangat rumit.
Kerumitan sistem yang diberlakukan oleh Diknas Pemprov Sulsel dikarenakan sistem penerimaan tidak lagi fokus pada sonasi, tetapi semua kelengkapan berkas baik akte kelahiran, Kartu keluarga, surat tanda kelulusan dan Rapor mulai semester 1 sampai smester 5 harus di input ke sistem dan apabila ada berkas yang tidak lengkap atau hanya foto copy yang di input ke sistem para calon siswa harus menerima konsekuensi dengan menerima pemberitahuan ditolak
“Rumit dan tidak jelas arahnya dan sistem yang digunakan oleh Diknas Pemprov Sulsel sangat menyusahkan para calon siswa, dan sangat berpotensi anak – anak kita akan putus sekolah, ” ungkap salah satu pemerhati pendidikan yang juga merupakan salag satu pengajar di kampus ternama di Kota Makassar, DR Anzar Makkuasa, SH, MH, selasa (15/6/2021).
Lanjut Ansar, Bahwa PPDB saat ini sangat menyusahkan dikarenakan harus menyiapkan semua berkas kelengkapan termasuk rapor. Kami berharap kepada orang tua pendaftar untuk masuk sekolah selanjutnya untuk tetap memperhatikan anak – anak ketika mengikuti PPDB.
“Harus hati – hati jangan sampai mereka terlena dikarenakan sudah memegang bukti pendaftaran dan sudah masuk sonasi sehingga di anggap sudah terdaftar, itu belum tentu dikarena masih proses verifikasi dan kalau ada berkas yang tidak sesuai atau hanya foto copy siap saja menerima bahasa ditolak, ” kata Ansar.
Oleh karena itu, Kami berharap kepada pemerintah provinsi s
Sulsel dalam hal ini Diknas, agar meninjau kembali sistim dilaksanakan dalam penerimaan siswa baru. Seharusnya
dalam jalur sonasi harus fokus radius tempat tinggal pendaftaran bukan lebih fokus ke lengkapan berkas, tutup Ansar. (ri).