Makassar, metrotimur.com – Posyandu Ceria yang tersebar di 15 Kecamatan di Kota Makassar hadir bukan lagi sebagai pelayanan penyuluhan, Posyandu Ceria hadir dalam bentuk pemulihan.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Forum Kemanusiaan Kota Makassar (FKKM), dr. Udhin Saputra Malik saat hadir sebagai Narasumber pada kegiatan sosialisasi Posyandu Ceria di Kelurahan Biring Romang Kecamatan Manggala, rabu (19/07/2023).
“Posyandu Ceria ini bergerak bukan hanya pada konteks penyuluhan, tetap lebih kepada pemulihan kesehatan bagi anak – anak kita semua, ” kata dr. Udhin dihadapan para TP PKK Kecamatan Manggala dan Panakukang serta para kader PKK.
Lebih jauh lagi, dr. Udhin menjelaskan, bahwa posyandu ceria ini bukan berarti meniadakan kegiatan – kegiatan sebelumnya, tetapi Posyandu Ceria ini merupakan inovasi dari Posyandu sebelumnya.
“Biasanya yang menarik anak untuk datang ke Posyandu itu PMT, seperti bubur, nah sekarang PMT bubur itu tidak ada tahun ini, tapi insya Allah akan diadakan kembali. Tetapi satu hal yang harus dilakukan sebelum PMT itu diadakan kembali, karena tujuan Posyandu itu bukan hanya bertujuan untuk memberikan bubur semata dan alasan kenapa bubur itu dicabut, karna bubur itu hanya sifatnya PMT Penyuluhan, ” terang dr.Udhin.
PMT penyuluhan itu lanjut dr. Udhin, sebenarnya hanya sebatas menginformasikan kepada ibu – ibu, bahwa ketika ingin membuat bubur yang bergizi seperti ini contohnya, hanya sebatas itu saja, jadi bukan PMT Pemulihan.
“Bukan kita bagi – bagikan bubur kemudian terbebas dari stunting dan gizi buruk. Tidak ada logikanya anak makan bubur satu kali satu bulan kemudian terbebas dari stunting dan gizi buruk, kenapa..? karena intervensi gizi buruk dan stunting itu harus setiap hari minimal 100 hari, dan itu yang namanya PMT Pemulihan, ” kata dr. Udhin.
Nah apa yang bisa kita lakukan, dr. Udhin menjelaskan bahwa inilah inovasi yang sedang kita akan laksanakan lewat Posyandu Ceria.
“Posyandu Ceria ini bukan berarti ada perubahan kepengurusan atau membentuk Posyandu baru, tentu tidak, hanya saja kita naikkan levelnya dalam konteks Pemulihan bukan lagi penyuluhan, ” terang dr.Udhin.
Kita perluas lagi kerja – kerja kader Posyandu bukan hanya PMT, seperti pelibatan Dinas Perpustakaan dengan memasukkan program Dongen Keliling (Dongkel), tujuan dari Dongkel ini untuk merangsang anak – anak kita untuk rutin datang ke Posyandu.
“Jadi bukan hanya PMT untuk merangsang anak untuk datang ke posyandu untuk diperiksakan kesehatan dan gizinya, tapi dengan lewat Dongkel ini juga akan menjadi perangsang, ” kata dr. Udhin.
Yang pastinya Posyandu Ceria ini akan lebih mendorong orang tua dan anaknya mendapatkan pelayanan yang maksimal. Tentunya para kader juga harus melayani dengan ceria dengan beragam macam inovasi lewat Posyandu Ceria ini, tutup dr. Udhin.
Diketahui turut hadir para pengurus PKK tingkat Kota dan Plt. Kadis Perpustakaan Kota Makassar, Andi Mappanyukki. (ri).