MAKASSAR,METROTIMUR– Dinas Sosial (Dinsos) Makassar berhasil menjaring 12 orang pekerja seks (WTS) yang bukan pasangan resmi dibeberapa titik yang di adukan oleh masyarakat, dari 12 orang yang terjaring hanya satu orang yang berdomisil Makassar.
Dalam kegiatan razia yang di lakukan oleh Dinas sosial yang tergabung dalam Team Saribattang di pimpin langsung oleh Kepala Dinsos Mukhtar Tahir turut hadir anggota DPRD Kota Makassar dari Komisi D yakni Haji Abd.Wahid dari fraksi PPP dan Munir Mangkana dari fraksi PDIP dan Kepolisian Polres Makassar.
Penggeledahan di salah satu wisma, Jalan Monginsidi, Makassar, Sabtu (27/8/16) dini hari.
Kepala Dinsos Makassar, Mukhtar Tahir mengungkapkan, bahwa Razia yang dilakukan ini berdasarkan laporan dari warga, sehingga dari sekian laporan warga yang masuk Dinsospun pun langsung melakukan penyisiran di beberapa titik laporan.
“Razia kali ini kami melibatkan anggota DPRD Kota Makassar dari Komisi D sebagai mitra kerja kami ,untuk turun melihat langsung dengan harapan keterlibatan anggota Dewan tak lain untuk mencari solusi bagaimana untuk menyelesaikan penyakit masyarakat ini, tentu harapan kami regulasi atau Perda yang berbentuk sanksi itu bisa di lahirkan baik untuk para pekerja seks maupun kepada pengelolah wisma yang meyalah gunakan ijin peruntukannya,” Kata Mukhtar.
Sementara itu Legislator asal Fraksi PDIP, Munir Mangkana sangat mengapresiasi razia yang di lakukan oleh tim terpadu Dinsos yakni Team Saribattang .
“Keinginan saya untuk terlibat langsung ke kegiatan ini untuk bisa menjadi kajian bagi kami di DPRD untuk bisa mengambil langkah yang tegas yaitu akan kami jadikan bahan kajian untuk membuat Perda, karena setelah melihat langsung, ini memang perlu Perda yang tajam lagi,mulai dari ijin usahanya,juga kepada para pekerja seks dan pasangannya, ini, untuk memangkas kita butuh regulasi yang tegas,” Ungkap Munir.
Titik razia kali ini menyisir ke beberapa wilayah di Jalan Veteran, kemudian beberapa Wisma di jalan mongisidi dan wisma yang ada di sekitar Jalan Topas Boulevard. 12 orang yang terjaring di antaranya 8 orang wanita dan 4 orang laki – laki, adapun dari identitas ya g terjaring hanya satu wanita yang berdomisili Makassar, 7 orang adalah orang yang berdomisili di luar Makassar, sementara untuk 4 orang laki – laki semuanya berdomisili Makassar.
Penulis: Nugrah
