PERISTIWA

Tenri Pertemukan Ibu dan Puterinya Setelah 8 Bulan Terpisah

FotoTenri A palallo

 

MAKASSAR,METRO – Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BPPPA) Makassar Tenri A Palallo mempertemukan Nurhayati (48) dan puterinya AM (16) setelah terpisah selama 8 bulan, Jum’at (09/12/16).

Sebelumnya berbagai upaya telah dilakukan oleh Nurhayati bersama keluarganya untuk menemukan puterinya AM (16) yang meninggalkan rumah sejak 8 bulan lalu bersama AW (19) yang diduga pelaku perdagangan perempuan dan anak.

“Sering saya keluar rumah saat dini hari menjelang subuh untuk mencari anak saya. Setiap mendapatkan informasi tentang keberadaan anak saya, pasti ke sana mencarinya tapi tidak pernah berhasil,” ujar Nurhayati, Kamis (08/12/16).

Ia menyampaikan terima kasih tak terhingga atas bantuan Tenri bersama jaringannya, polisi, dan jurnalis yang telah berupaya keras untuk menemukan puterinya.

AM (16) dan AW (19) diamankan polisi Resmob Polda Sulsel di Lapas Gunung Sari sesaat setelah menjenguk Amir Aco (48) narapidana narkoba. Polisi sigap mengamankan keduanya saat akan keluar meninggalkan Lapas.

Setelah diamankan, keduanya lantas dibawa ke Resmob Polda Sulsel di Jalan Sultan Alauddin. Nurhayati (48) datang bersama keluarganya setelah mendapatkan telepon dari Tenri yang mengabarkan AM (16) bersama AW (19) telah diamankan oleh pihak yang berwajib.

AM (16) dan AW (19) menjadi incaran polisi setelah masuknya laporan polisi Nomor : LPB / 37 / III / 2016 / SPKT Tanggal 12 Maret 2016 dengan perkara Tindak Pidana Perdagangan Orang di mana Nurhayati sebagai pelapor dan AW (19) terlapor.

Sementara AM (16) dilaporkan oleh Hasriani (24) atas perkara tindak pidana penipuan dan penggelapan pada 5 September 2016 dengan Nomor : STPL / K / 615 / IX / 2016 / SEKTA setelah membawa kabur satu unit sepeda motor.

Tenri A Palallo menuturkan pihaknya akan bekerja sama dengan keluarga AM (16) dan pihak kepolisian untuk memberikan pembinaan, sementara bagi kasus AW (19) Ia berharap pihak kepolisian dapat membongkar sindikat perdagangan perempuan dan anak yang melibatkannya (AW).

“Prosesnya sementara ditangani pihak kepolisian. Kami berharap mata rantai perdagangan perempuan dan anak di Sulsel dapat terputus dan jaringannya dapat terbongkar. Kami sudah cukup lama turun melakukan investigasi. Semoga bisa membuahkan hasil,” harap Tenri.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HEADLINE NEWS

To Top