Pembinaan sepak bola dilakukan sejak dini yang dimulai pada usia 17 tahun. Kemahiran dalam mengulik si kulit bundar di lapangan perlu dilatih untuk menempa dan membangun karakter bertanding calon – calon atlet sepak bola Makassar.
Pemerintah kota Makassar bersama KONI Makassar dan Asosiasi Kota PSSI Makassar menciptakan ruang kompetisi bagi bibit – bibit pesepak bola Makassar. Lewat ajang kompetisi akan lahir bintang – bintang lapangan hijau yang kelak mengharumkan nama Makassar di laga sepak bola nasional bahkan internasional.
“Ruang kompetisi perlu diciptakan karena ini menjadi bagian dari pembinaan sepak bola,” kata Wali Kota Danny.
Kompetisi juga dibutuhkan atlet untuk mengembangkan teknik bertanding baik yang berada pada posisi penyerang maupun penjaga gawang. Sepak bola telah menjadi bagian dan kultur warga Makassar. Bahkan salah seorang legenda sepak bola dunia berasal dari Makassar. Siapa yang tak mengenal sosok Ramang?
Kemampuannya dalam membobol gawang lawan menjadi inspirasi bagi sejumlah penulis buku. Pemerintah kota Makassar mengabadikan sang legenda sepak bola dengan membangun patung Ramang yang pengerjaannya segera dimulai.
Kompetisi Piala Wali Kota Cup I U17 Asosiasi Kota PSSI Makassar diikuti 18 peserta dan menjadi kompetisi pertama yang digelar oleh Asosiasi Kota PSSI Makassar selama tiga masa kepengurusannya.
Ketua Asosiasi Kota PSSI Makassar, Yusuf Gunco meminta Pemerintah kota Makassar tidak meninggalkan bibit pesepak bola Makassar, “Kompetisi U17 merupakan pembinaan awal untuk berlaga pada U23, di sinilah awal anak – anak kita dibina,” sebut Yusuf Gunco.
Wali Kota Danny berpesan kepada atlet sepak bola yang akan berlaga untuk menjaga kekompakan tim, meraih prestasi, dan memelihara persahabatan.(*)