Makassar, metrotimur.com – 02 Oktober 2025 – Talk show bertajuk “Merajut Kebudayaan Dalam Bingkai Pesona Pariwisata” menjadi salah satu rangkaian acara menarik pada hari keempat Macro Fest 2025 di Kota Makassar, Kamis (2/10).
Sejumlah tokoh hadir sebagai narasumber, di antaranya Kepala Dinas Kebudayaan Kota Makassar, Andi Patiware, S. STP, M.M, Kepala Bidang Pariwisata Kota Makassar, Ketua Dewan Kebudayaan Kota Makassar Prof. Aminuddin Salle, serta perwakilan KORMI Kota Makassar, Ketua Komisi Olahraga Tradisional dan Kreasi Budaya, Aromi Sirajuddin (Barly). Diskusi yang dipandu oleh Duta Pariwisata 2025 ini juga dihadiri ratusan mahasiswa dari Universitas Negeri Makassar (UNM).
Dalam pemaparannya, Aromi Sirajuddin menegaskan peran penting Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Makassar dalam melestarikan budaya sekaligus mendukung sektor pariwisata daerah. Menurutnya, olahraga tradisional dan kreasi budaya bukan hanya sarana hiburan, tetapi juga media edukasi yang memperkenalkan kembali nilai-nilai kearifan lokal kepada generasi muda.
“KORMI Makassar hadir bukan sekadar menggelar event olahraga tradisional, tetapi juga menjadikan setiap kegiatan sebagai ruang untuk memperkenalkan budaya kita kepada masyarakat luas. Dengan begitu, olahraga tradisional bisa menjadi daya tarik pariwisata yang khas dari Makassar,” ujar Aromi.
Ia menambahkan, berbagai kegiatan KORMI Kota Makassar ke depan akan semakin terintegrasi dengan program pariwisata dan kebudayaan, sehingga dapat memberi kontribusi nyata bagi citra Makassar sebagai kota yang kaya tradisi sekaligus modern.
Acara talk show ini berlangsung dalam suasana santai, penuh gagasan, dan interaktif. Mahasiswa UNM yang hadir pun mendapat ruang berdialog langsung dengan para narasumber, membahas bagaimana kolaborasi lintas sektor dapat menghidupkan kembali pesona budaya melalui pariwisata.
Dengan peran KORMI, olahraga tradisional Makassar diharapkan bukan hanya tetap hidup di tengah masyarakat, tetapi juga menjadi magnet baru bagi wisatawan yang ingin merasakan pengalaman autentik budaya lokal. ( Vidia Zahra )