METROTIMUR–Wali kota Makassar, Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto merasa bahagia bertemu dengan sahabat mendiang ibundanya, Aisyah Abdul Razak saat menghadiri Wisuda XXIV Santriwati Pondok Pesantren Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan di Jalan KH Jabbar Ashiri, Minggu, (14/05/16).
“Saya merasa seperti melihat ibu saya sendiri saat melihat bunda Asiah, sahabat mendiang ibu saya. Wajah mendiang ibu terbayang saat menatap beliau,” tutur Danny.
Asiah adalah sahabat mendiang Aisyah Abdul Razak saat mengabdikan diri sebagai guru SMP Muhammadiyah 40 tahun lalu. Sebagai anak tertua dari empat bersaudara, Danny sangat dekat dengan ibundanya. Tak ada yang disembunyikannya dari sosok perempuan yang dengan penuh cinta kasih mengasuhnya sejak kecil.
“Ibu itu sekolah pertama bagi kami anak – anaknya. Nilai – nilai kehidupan, ajaran baik buruk benar salah dalam Islam ditanamkan sejak kami kecil. Itulah yang menjadi bekal hidup kami, membentuk karakter kami dalam menjalankan peran – peran di masyarakat,” kenang Danny.
Sosok ibu bagi Danny sangat mulia, bersama sang ayah, Danny dan ketiga saudaranya dibesarkan dalam dua kultur organisasi Islam besar di Indonesia, Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama (NU).
Sang ayah B. Pomanto adalah seorang NU, dan sang ibu Aisyah Abdul Razak seorang Aisyiyah (Muhammadiyah). Danny bersaudara telah mengenal tradisi pluralisme lewat kedua orang tuanya sejak mereka kecil.
“Segala jasa dan kasih sayang orang tua tak akan bisa terbalaskan dengan apa pun. Hanya doa yang kami panjatkan semoga menjadi pelita bagi orang tua kami di alam kubur,” haru Danny.
Saat bertemu bunda Asiah, Danny mencium kedua tangannya, perjumpaan beberapa menit itu membawa memori Danny ke masa – masa saat dirinya bersama adik – adiknya masih merasakan kebersamaan dengan sang ibu. Perasaan rindu tiba – tiba menyeruak memenuhi ruang hatinya. “Tiba – tiba saya merasa rindu dengan almarhum ibu,” lirih Danny.(ron/dik)