METROTIMUR – Kemacetan dan parkir liar di kota Makassar, masih butuh perhatian ekstra dalam penangannya. Hal ini tentu menjadi perhatian khusus Dinas Perhubungan (Dishub) kota Makassar.
Kepala Dinas Perhubungan kota Makassar, Mario Said mengungkapkan saat ini Dishub intens melakukan penertiban untuk ‘membumi hanguskan’ parkir liar yang sering meresahkan masyarakat pengguna jalan.
“Mencegah kemacetan, kita tim Dishub Makassar intens awasi titik-tirik parkir di Makassar,” kata Mario saat di temui Selasa (10/01/17).
Adapun beberapa titik yang menjadi sasaran Dishub menindak parkir liar seperti di Jl Boulevard. Tepatnya depan hotel Miko, yaitu jl Pengayoman, jnBoulevard, jl Ratulangi, jl Kartini, dan jl M Thamrin.
Meski baru menjabat, Mario menegaskan tim terpadu yang terdiri dari Dinas Perhubungan, PD Parkir dan Polisi terus bekerjasama dalam melakukan penertiban.
Dibawa kendali, jajaran Dishub Makassar semakin intens melakukan pengawasan di titik-titik kemacetan di kota Makassar,
tak segan-segan menggembok roda kendaraan yang melakukan parkir liar.
“Jajaran Dishub dan tim gabungan akan intens melakukan pengawasan dan penindakan di lokasi lokasi yang di anggap biang macet.
Dalam penindakan ini juga kita gembok mobil atau motor yang terparkir di area larangan parkir,” tegasnya.
Mario Said mengatakan, penindakan langsung seperti ini memiliki dampak positif bagi para pengguna jalan. Hal ini lanjut dia agar memberikan efek kerah kepada juru parkir nakal dan para pengemudi yang melakukan parkir sembarangan.
“Jadi kita juga tempatkan petugas di titik titik macet yang selama ini di resahkan oleh warga, dengan demikian pengguna jalan akan lebih nyaman dalam berkendara,” tuturnya.
Ia sangat menyesalkan sebagian warga yang hendak belanja tak berpikir panjang sehingga melakukan parkir kendaraan yang semrawut di bahu jalan.
“Masyarakat yang semaunya untuk melakukan parkir tidak pernah memikirkan jika memarkir sembarangan seperti itu mengganggu pengguna jalan bagi yang lain. kalau semua masyarakat punya rasa memiliki akan kota ini pasti tidak akan terjadi kesemrautan seperti ini,” katanya.
Dia menambahkan, saat melakukan penertiban, ketika dipanggil pemilik kendaraan melalui mikropon untuk memindahkan kendaraan selalu diindahkan oleh pemilik. Bahkan ada yang pura-pura tuli.
“Kita sibuk mencari pemilik mobilnya yang parkir sembarang, mereka tidak mau muncul. Setelah di gembok baru dia muncul, padahal dia liat memantau dari jauh . Berarti meman masyarakat yang kurang sadar,” pungkasnya.(*/ron)